
Singkirkan kepalsuan dengan bersikap benar, tetap jujur dan selalu tulus menjalani hidup.
Banyak yang membicarakan tentang kepalsuan hidup tetapi mereka tidak menerima bahwasanya penilaian tersebut sifatnya relatif. Sebab hanya Tuhanlah yang mengetahui isi hati manusia, apakah sudah sesuai dengan sikapnya.
Tiga tips yang kami berikan ini hanya untuk mengantisipasi agar diri sendiri tidak penuh dengan kemunafikan selama menjalani hari.
Bila sikap kita sudah benar, siapa yang dapat mempersoalkannya? Masalahnya adalah apakah kita juga sudah benar menjalani hidup saat di jalan-jalan sempit, di persimpangan kehidupan dan di tempat yang sunyi dalam ruangan pribadi. Lakukanlah yang benar bukan hanya saat dilihat orang tetapi saat sedang sendirian pun tetap lurus bersikap.
Bertindak jujur diperlukan agar sikap kita tidak merugikan orang lain. Sandiwara memang asyik tetapi jauhilah sandiwara yang berpotensi merugikan orang lain, apa lagi kalau sampai merugikan secara materi: itu namanya penipuan.
Bersikap tulus akan semakin menjauhkan Anda dari kemunafikan. Sebab apa yang ada di dalam hati, itulah yang dikatakan dan itu pula yang dilakukan.
Penilaian kita terhadap kepalsuan orang lain sifatnya relatif, terlebih lagi ketika mereka sedang dalam posisi menguji kita dan semakin bias saat kita tidak mengenal orang tersebut. Oleh karena itu, gunakanlah prinsip dan cara-cara yang kami sajikan untuk diri sendiri saja. Selamat beraktifitas!