
Minat hati terpaut kepada Allah sekalipun banyak keinginan duniawi yang muncul. Agar apa yang kita inginkan tidak jauh-jauh dari kebaikan, kebenaran dan keadilan.
Apa yang menjadi minat lebih besar dari kebutuhan karena sangat disukai. Minat jauh lebih berharga dari keinginan karena lebih sering dikonsumsi/ dilakukan. Bahkan bisa dikatakan bahwa minat di dalam hati adalah bagian dari tujuan hidup seseorang.
Apa yang menjadi minat Anda selama ini? Apa yang selalu Anda gemar lakukan setiap hari atau dalam jangka waktu tertentu? Apa pula yang sering Anda tekuni dalam kehidupan yang sementara di dunia ini? Setiap kegemaran akan berubah/ menjadi positif saat Allah adalah junjungan tertinggi di dalam hati. Hidup yang berpegang kepada-Nya akan berputar dalam lingkaran keinginan yang bertaraf baik, benar dan adil sampai menutup mata.
Jadi, jika saat ini kita merasa sedang menginginkan sesuatu yang buruk, jahat dan keji terhadap diri sendiri maupun orang lain. Patut dipertanyakan: “apakah hubungan dengan Tuhan selalu lancar setiap hari bahkan setiap waktu? Apakah kita sudah terpaut kepada-Nya tanpa henti?” Semuanya itu hanya diketahui oleh diri sendiri: selamat mengoreksi diri!