
Bersamaan dengan hati yang melepas kerinduan kepada Tuhan, turut pula lepas belenggu ingatan masa suram yang biasanya suka parkir dalam lambung pikiran kosong. Sehingga datanglah kelegaan yang membahagiakan hati setelah semua yang terjadi.
Jalan berpikir.
Betapa cintanya kita kepada Tuhan sampai-sampai memuja-muji nama-Nya terus menerus. Kita rindu kebaikan-Nya dinyatakan dalam kehidupan kita. Rindu kebenaran-Nya menjadi nyata di setiap jalan-jalan yang dilalui. Kita rindu keadilan-Nya berkibar seumur hidup. Kerinduan di dalam Tuhan membuat kita seolah kurang sabar karena penasaran menunggu hari esok sambil berkata “kira-kira besok, berkat dan keberuntungan seperti apa yang kita dapatkan ya….”
Tidak ada orang percaya yang mau menyerah dengan tidak merindukan Tuhan lagi. Sebab setiap dari kita tahu betul bahwa pengharapan dalam janji-janji-Nya, bukanlah omong kosong belaka. Bahkan sampai dibuat-Nya kita terbuai dengan rasa rindu tersebut, yang otomatis menghasilkan kebahagiaan, ketenteraman dan kedamaian dalam hati sampai selamat menjalani hidup. Semua hanya masalah waktu sampai hal-hal yang kita butuhkan tersedia pada masa-Nya. Adakah orang yang dapat bertahan tetap bijak, menunggu dengan sabar penggenapan janji-janji Allah?
Rasa rindu yang terus diaktifkan dengan fokus berdoa, mempelajari firman dan bernyanyi memuliakan nama-Nya. Semakin menepis ingat-ingatan tentang hal-hal buruk yang kita alami sendiri maupun yang kita saksikan lewat tayangan multimedia teknologi audio dan/atau visual di sekitar. Sehingga apa yang salah dapat dihindari dan dorongan melakukan pelanggaran dapat dicegah. Yang membuat hati menjadi tenang, penuh kelegaan, selalu damai dan bahagia karena dosa tidak bersarang dalam ramainya hari-hari sepi bersama Sang Tuhan. Selamat beraktivitas dan rajinlah minum air putih!