
Hidup yang berat karena masalah, kini telah menjadi ringan. Karena fokus Kepada Tuhan mengatur ulang sudut pandang rasa.
Jalan berpikir.
Manusia hidup dalam opini dan kenyataan. Ketika kenyataannya bagus, maka hal-hal yang menyenangkan merasuk dari luar/ dari sekitar kita, ke dalam hati sehingga jiwa bersukacita menikmati hari. Akan tetapi, bagaimana jika situasi di sekitar kita sedang tidak mendukung, sedang kurang bagus dan cenderung mengundang amarah, kekuatiran juga keresahan. Apabila situasi miring semacam ini berhasil merangsek masuk menjebol jiwa sampai mempengaruhi suasana hati. Maka ada kecenderungan kita kurang mampu lagi mengendalikan diri dari sikap-sikap buruk. Kata-kata mulai berubah kasar syarat dengan hinaan, ejekan dan sindiran. Bahkan tingkah laku juga cenderung ikut-ikutan merosot: merugikan diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar.
Diatas semuanya itu, masih ada opini rasa yang bisa memperbaiki buruknya pandangan terhadap sekitar kita. Opini yang dibangun dari sudut pandang positif berdasarkan pengalaman hidup bersama Tuhan menurut firman-Nya. Opini seperti: menganggap bahwa semua yang terjadi adalah kehendak Tuhan dan setiap pribadi pasti sudah dibekali dengan kemampuan khusus agar dapat menanggulangi soal-soal kehidupan yang dihadapinya (dan lain sebagainya, silahkan cari sendiri). Pendapat positif semacam ini, sangat membantu suasana hati sehingga situasi yang kurang menguntungkan tidak sampai merasuk ke dalam jiwa. Melainkan opini positif tersebut menjadi benteng yang mampu mentransformasi rasa yang nyatanya kurang bagus, malah terasa nyaman di hati. Sehingga bahagianya, tenteramnya dan damainya hati tidak beranjak sampai kapanpun juga. Terlebih lagi kalau aktivitas fokus kepada Tuhan tidak lupa digelar: baik sebagai aktivitas tunggal maupun secara multitasking (bersamaan dengan kegiatan lainnya). Selamat beraktivitas dan sering-seringlah minum air putih!